PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MI MUHAMMADIYAH 5 CANGA’AN UJUNGPANGKAH GRESIK

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
SEKOLAH MI MUHAMMADIYAH 5 CANGA’AN
UJUNGPANGKAH GRESIK

Oleh : Miftachul Ma’ayis
NIMKO: 93.4.58.0101.00294
=====================

A.PENDAHULUAN.
Keberhasilan pembangunan nasional disektor pendidikan ditentukan oleh sejauh mana sumber daya yang ada diatur dan ditata sehingga betul-betul berfungsi secara berdaya guna dan berhasil guna. Sumber guna berupa kurikulum, tenaga manusia, dana, sarana, prasarana, dan masyarakat harus dimanage secara efektif dan efisien sehingga menunjang kegiatan pendidikan (proses belajar mengajar) di sekolah. Dengan demikian kepala sekolah harus dapat meningkatkan kemampuan menegerialnya. Selaras dengan pokok pikiran tersebut, ia perlu menguasai ilmu menejemen pendidikan dan dapat mengaktualisasikan dalam kinerjanya.
Menejemen pendidikan merupakan bidang ilmu praktis dan teoritis yang dapat dijadikan acuan bagi para praktisi, termasuk kepala sekolah, dalam upaya meningkatkan kinerja lembaga atau satuan-satuan pendidikan, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kwalitas pendidikan.

B.ARTI PERENCANAAN PENDIDIKAN.
Perencanaan merupakan kegiatan pertama dalam proses administrasi. Apa yang akan dilasanakan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan perlu dipersiapkan dan difikirkan secara intensif. Suatu usaha tanpa rencana sukar diharapkan daya guna dan hasil gunanya. Perencanaan merupakan proses pikir yang sistematis dalam menetapkan apa, bagaimana dan kapan kegiatan-kegiatan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Adapun hal-hal yang perlu dipikirkan dalam menentukan proses perencanaan adalah sebagai berikut:
1.Bagaimana visi, misi dan tujuan sekolah tentang pendidikan masa depan ?
2.Potensi apa yang dimiliki sekolah saat ini ?
3.Masalah-masalah apa yang dihadapi sekolah ?
4.Bagaimana cara menanggulanginya ?
5.Sumber daya apa yang diperlukan ?
6.Dan sebagainya.

C.RANCANGAN PENGEMBANGAN INSTITUSI MIM 5 CANGA’AN.
1.Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.
a.Visi Sekolah : Cakap dan terampil berdasarkan iman dan taqwa.
b.Indikator visi : Unggul dalam perolehan nilai Ulangan Akhir Sekolah dan bisa diterima di SLTP, Unggul dalam lomba mata pelajaran, lomba kreatifitas, kesenian, olahraga disiplin, aktifitas keagamaan, dan kepedulian sosial.
c.Misi MI Muhammadiyah 5 Canga’an:
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehinga siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
Mendorong da membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehinga dapat dikembangkan secara optimal.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
d.Tujuan. Berdasarkan pada rumusan visi, indicator visi dan misi diatas maka tujuan yang ingin dicapai adalah bahwa pada tahun 2009 seharusnya :
Perolehan UAS masing-masing mata pelajaran rata-rata 7,5.
Anak-anak yang dapat diterima di SLTP Negeri mencapai 75 %.
Memiliki tim olah raga minimal 4 cabang dan mampu menjadi finalis tingkat kecamatan.
Memiliki tim peserta lomba mata pelajaran minimal 2 mata pelajaran dan menjadi finalis.
Memiliki 2 tim kesenian yang mampu mengikuti lomba tingkat kabupaten dan menjadi finalis.
Anak-anak dan guru mampu melaksanakan disiplin sekolah.
Anak-anak mampu melaksanakan sholat wajib, sunah tanpa diperintah.
e.Tantangan nyata.
Anak-anak yang diterima di SLTPN tahun 2004 sebesar 69 % yang ingin dicapai sebesar 75 % maka tantangan nyata adalah 0,6(+0,6).
f.Sasaran.
Prioritas utama pada tahun 2003-2004 adalah Jumlah lulusan yang dapat diterima di SLTPN mencapai 72 %.
2.Identifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran adalah:
Jumlah lulusan yang diterima dari 69 % menjadi 72 % (+3%).
Fungsi-fungsi yang diperlukan adalah PBM, ketenagaan, kesiswaan, kurikulum, perencanaan instruksional, sarana dan prasarana.

D.ANALISA SWOT UNTUK SASARAN JUMLAH LULUSAN DITERIMA DI SLTPN 72 % (+3 %).

FUNGSI & FAKTORNYA
KONDISI
IDEAL
KONDISI
NYATA
TINGKAT KESIAPAN FAKTOR
YA
TDK
A.Fungsi PBM
* Motifasi belajar siswa
* Metode mengajar
* Konsentrasi siswa
B.Fungsi Ketenagaan.
* Kemampuan guru
* Kwalifikasi guru D-2
* Penataran
C.Kesiswaan
* Kedisiplinan
* Tersedianya Prifat
D.Kurikulum
* Prediktif kurikulum
* Dukungan orang tua
E.Sarana prasarana
* Buku setiap mata pelajaran
* Buku-buku evaluasi
* Ikut bimbingan diluar


* Tinggi
* Bervariasi
* Terpusat

* Berkualitas
* Semua guru berijasah D-2
*Sering

* Tinggi
* Tersedia

* Tinggi
* Tinggi

* Cukup dan lengkap
* Cukup dan lengpak
* Sering


* Tinggi
* Satu metode
* Terpusat

* Cukup
* Masih ada yang SMA
* Kadang-kadang

* Cukup
* Belum

* Tinggi
* Cukup

* Kurang lengkap
* Kurang lengkap
* Kadang-kadang


v

v

v
v


v


v
v







v




v


v




v
v
v


E.MENGIDENTIFIKASI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH.
Pada Sasaran di atas : Jumlah lulusan diterima di SLTPN 72 % (+3%).
Berdasarkan analisis pada table diatas dapat kami uraikan bahwa suasana belajar siswa cukup tinggi disertai dengan item tes yang disusun oleh guru cukup valid sehingga ketuntasan belajar siswa dapat dijamin kwalitasnya. Walaupun demikian suasana belajar perlu ditingkatkan dengan menggunakan methode yang bervariasi dan sarana pembelajaran yang multi fungsi, sehingga masing-masing tipe anak dapat dikembangkan secara maksimal.
Lingkungan belajar siswa perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan gairah belajar siswa.
Untuk mencapai sasaran diatas perlu diambil langkah-langkah antara lain :
1.Guru harus meningkatkan pendidikannya, melalui penyertaan D2 atau S1.
2.Diskusi di KKG untuk menyusun butir tes yang valid (isi, susunan, concurrent, predictive validity).
3.Dukungan financial dari orang tua.
4.Mendirikan lembaga private untuk tambahan pelajaran dengan guru madrasah lain.

F.MENYUSUN PROGRAM PENINGKATAN MUTU.
Pada sasaran di atas: Peningkatan jumlah lulusan diterima di SLTPN 75 % (+0,3%).
Rencana:
Untuk meningkatkan jumlah lulusan diterma di SLTPN madrasah memilih program diantaranya :
1.Peningkatan efektivitas pembelajaran.
Menyusun perangkat pembelajaran secara mantap.
Meningkatkan kemampuan guru dengan cara pelatihan dan simulasi.
Berdiskusi antar guru, kepala sekolah dalam satu gugus dan antar gugus
Menyusun pertemuan guru dan kepala sekolah..
2.Tambahan pelajaran.
Sosialisasi tentang tambahan pelajaran.
Menyusun jadwal tentang tambahan pelajaran.
Menyususn rencana anggaran yang dibutuhkan.
Menyususn dan inventarisasi terhadap sarana yang dibutuhkan.
3.Uji coba tes.
Menyususn soal-soal tes yang akan diujikan.
Melaksanakan uji coba tes.
Menyusun anggaran yang dibutuhkan.
Inventarisasi sarana yang dibutuhkan.
Menganalisasi hasil uji coba tes.
Menyusun perbaikan dan penyempurnaan tes.
4.Pelatihan guru tentang pembuatan alat evaluasi.
Mendata guru yang berpotensi untuk menyusun tes UAS dan ramalan tes masuk SLTPN.
Menyusun sarana prasarana yang dibutuhkan.
Mendatangkan para ahli pembuat tes.
Menyusun pertemuan di KKG.
Menyusun anggaran yang dibutuhkan.

G.PENUTUP
Perencanaan merupakan kegiatan pertama dalam proses administrasi. Suatu usaha tanpa rencana sukar diharapkan daya guna dan hasil gunanya. Perencanaan merupakan proses pikir yang sistematis dalam menetapkan apa, bagaimana dan kapan kegiatan-kegiatan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Jika segala sesuatu direncanakan terlebih dahulu maka hasilnya akan memuaskan, termasuk dalam pendidikan di sekolah. Agar olahan dari sekolah (out put) setelah peserta didik dan mendapat pengajaran sebagai bekal kehidupan para alumni di masa depan. Terutama dalam menghadapi otonomi daerah, sekolah harus mandiri. Dukungan dari kepercayaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan peserta didik, akan dapat diperoleh sumber dana, sarana dan prasarana yang memadai, pengembangan sekolah, dan guru-guru yang professional.










DAFTAR PUSTAKA

Hakekat Desentralisasi Model MBS, Nur Kolis, MM (2001).
Managemen Berbasis Sekolah, Depdiknas (2002).
Rencana Pengembangan Sekolah SDN/SDS/MI Dengan Pola MPMBS, Banu Iswoyo Drs. 2004.
0 Responses
abcs