CARA MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA
Aku punya cara untuk menumbuhkan minat belajar siswa, mungkin bisa diterapkan dan mungkin juga sebaliknya, karena segala sesuatu yang menentukan adalah Yang Maha Kuasa.
Peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya bila ada motivasi, Ada beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi belajar aktif pada diri siswa, diantaranya adalah :
a. Penampilan guru harus OK, yang memukau dan PD ( Percaya Diri )
Sikap guru yang tampil memukau, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias, serta dimulai dan pola pandang bahwa siswa adalah manusia-manusia cerdas berpotensi, adalah merupakan faktor penting yang akan meningkatkan kreatifitas siswa. Segala bentuk penampilan guru akan sangat berpengaruh mewarnai sikap para peserta didiknya. Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat, maka jangan harap akan tumbuh sikap aktif pada diri siswa. Karena itu hendaknya seorang guru dapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajarnya., serta dapat meyakinkan bahwa materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, sehingga akan tumbuh minat yang kuat pada diri para siswa.
b. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran.
Jika siswa mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada siswa tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari serta apa keuntungan yang akan mereka peroleh.
c. Tersedia sumber belajar, fasilitas, dan lingkungan yang mendukung proses belajar.
Bila di dalam kegiatan pembelajaran tersedia fasilitas dan sumber belajar yang mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar siswa. Begitu pula halnya dengan faktor lingkungan yang juga penting untuk diperhatikan.
d. Siawa harus PD (percaya diri).
Agar kesadaran akan potensi, eksistensi, dan percaya diri pada diri siswa dapat terus tumbuh, maka guru berkewajiban menjaga situasi interaksi agar dapat berlangsung dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas pribadi setiap individu.
e. Adanya kesungguhan dalam penerapan aturan guru.
Perlu diingat bahwa bila terjadi kesalahan dalam hal perlakuan oleh guru di dalam pengelolaan kelas pada waktu yang lalu maka hal itu berpengaruh negatif terhadap kegiatan selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak konsisten, tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan menimbulkan kekecewaan dari para siswa.
f. Pemberian “penguatan” dalam proses Pembelajaran.
Penguatan adalah pemberian respon dalam interaksi belajar-mengajar baik berupa pujian maupun sanksi. Pemberian penguatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan keaktifan belajar dan mencegah berulangnya kesalahan dari siswa.
g. Jenis kegiatan Pembelajaran menarik atau menyenangkan dan menantang
Agar siswa dapat tetap aktif dalam mengikuti kegiatan atau melaksanakan tugas pemebelajaran perlu dipilih jenis kegiatan atau tugas yang sifatnya menarik atau menyenangkan bagi siswa di samping juga bersifat menantang. Pelaksanaan kegiatan hendaknya bervariasi, tidak selalu harus di dalam kelas, diberikan tugas yang dikerjakan di luar kelas seperti di perpustakaan, dan lain-lain. Penerapan model “belajar sambil bekerja” (learning by doing) sangat dianjurkan, di jenjang sekolah dasar antara lain dilakukan belajar sambil bernyanyi atau belajar sambil bermain. Untuk lebih mengaktifkan siswa secara merata dapat diterapkan pemberian tugas pembelajaran secara individu atau kelompok belajar (group learning) yang didukung adanya fasilitas/sumber belajar yang cukup. Sekiranya tersedia dianjurkan penggunaan media pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih efektif.
h. Penilaian hasil belajar harus obyektif.
Penilaian hasil belajar yang tidak serius akan sangat mengecewakan siswa, dan hal itu akan memperlemah semangat belajar. Karena itu, agar kegiatan penilaian ini dapat membangun semangat belajar para siswa maka hendaknya dilakukan serius, sesuai dengan ketentuannya, jangan sampai terjadi manipulasi, sehingga hasilnya dapat obyektif.
Dari berbagai sumber.
Sekarang sudah tahu kan, mari kita bersama-sama untuk menerapkan cara yang telah aku paparkan, seandainya kita sebagai guru, jika tidak ya paling tidak kita punya anak atau cucu.