Aku adalah manusia yang sedang terpuruk dalam lubang yang sangat terjal dan dalam, tepat pada malam hari aku terjatuh, terjungkal, terguling, tercecer, dan terpendam dalam tanah berbatuan ber ribu-ribu ton. gelisah, sedih, bingung, resah, susah dan gelisah. seakan mau muntah tak bisa. Sekarang aku mau bangkit, bergerak, keatas, merdeka, bersayap, terbang, tinggi, dan bersyukur serta berdo'a.
18.54
Diposting oleh
miftachulmaayis
"Wrote blog evidently very pleasant.
I could meet many blogger from all over the world.
Moreover, several among them became the close friend".
MARIA KRISTIN KU
Di siang bolong aku saksikan dengan mata kepalaku sendiri, engkau bermain bulu tangkis sangat memesona jiwaku, semangat kebangsaan telah merasuki jiwaku sehingga aku terbuai dengan pukulan-pukulan yang engkau berikan pada lawanmu. Meski hanya menyaksikan melalui layar yang sedikit agak cembung terbuat dari kaca, bararuskan listrik, dan selalu pakai antena, aku tidak berkedip sedikitpun untuk menatapnya dengan jarak kira-kira empat meter. Engkau meloncat kesana-kemari memukul bola terbuat dari bulu ayam yang biasa aku makan ketika aku sedang sakit.
Wahai Maria Kristin ku, engkaulah harapan semua anak bangsa, engkaulah sanjungan setiap jiwa yang kehausan akan kemenangan, yang kehausan akan jati diri. Engkau pertaruhkan semua tenagamu dan kemampuanmu hanya untuk agar bangsa kita terlihat oleh dunia.
Babak pertama engkau lalui dengan begitu antuasias, semangat, dan kemenangan. Lawanmu engkau buat mabuk kepayang akan pukulanmu. Lawanmu engkau buat mencium lututmu untuk mengejar dan menangkis bola yang sengaja dibuat tidak bulat. Keringatmu yang bercucuran dari atas pelipismu sebagai saksi akan ketangguhanmu. Rambut bagian depan kepalamu yang basah menambah gairah kepahlawananmu dalam membela bangsamu. Tubuh yang sangat lincah di lapangan menjadi untaian permata jamrud bangsamu. Mata yang bening bagai mata elang menerawang kemana bola dijatuhkan oleh sang lawan. Semua itu hanya satu untuk membela tanah airmu yaitu Indonesia.
Pada babak kedua dan terakhir aku tidak akan berkomentar apapun. Sungguh aku tidak tega untuk menceritakannya. Dan pada akhirnya engkau berikan untuk bangsa ini dengan kemampuanmu yang sungguh tidak engkau harapkan sebelumnya, dengan angka kosong satu untuk Indonesia.
Untuk Maria Kristinku, Jangan putus asa, jangan menyerah, kesempatan tidak hanya sekali ini, tetapi ditahun berikutnya masih menunggumu.
19.54
Diposting oleh
miftachulmaayis
CARA MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA
Aku punya cara untuk menumbuhkan minat belajar siswa, mungkin bisa diterapkan dan mungkin juga sebaliknya, karena segala sesuatu yang menentukan adalah Yang Maha Kuasa.
Peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya bila ada motivasi, Ada beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi belajar aktif pada diri siswa, diantaranya adalah :
a. Penampilan guru harus OK, yang memukau dan PD ( Percaya Diri )
Sikap guru yang tampil memukau, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias, serta dimulai dan pola pandang bahwa siswa adalah manusia-manusia cerdas berpotensi, adalah merupakan faktor penting yang akan meningkatkan kreatifitas siswa. Segala bentuk penampilan guru akan sangat berpengaruh mewarnai sikap para peserta didiknya. Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat, maka jangan harap akan tumbuh sikap aktif pada diri siswa. Karena itu hendaknya seorang guru dapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajarnya., serta dapat meyakinkan bahwa materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, sehingga akan tumbuh minat yang kuat pada diri para siswa.
b. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran.
Jika siswa mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada siswa tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari serta apa keuntungan yang akan mereka peroleh.
c. Tersedia sumber belajar, fasilitas, dan lingkungan yang mendukung proses belajar.
Bila di dalam kegiatan pembelajaran tersedia fasilitas dan sumber belajar yang mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar siswa. Begitu pula halnya dengan faktor lingkungan yang juga penting untuk diperhatikan.
d. Siawa harus PD (percaya diri).
Agar kesadaran akan potensi, eksistensi, dan percaya diri pada diri siswa dapat terus tumbuh, maka guru berkewajiban menjaga situasi interaksi agar dapat berlangsung dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas pribadi setiap individu.
e. Adanya kesungguhan dalam penerapan aturan guru.
Perlu diingat bahwa bila terjadi kesalahan dalam hal perlakuan oleh guru di dalam pengelolaan kelas pada waktu yang lalu maka hal itu berpengaruh negatif terhadap kegiatan selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak konsisten, tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan menimbulkan kekecewaan dari para siswa.
f. Pemberian “penguatan” dalam proses Pembelajaran.
Penguatan adalah pemberian respon dalam interaksi belajar-mengajar baik berupa pujian maupun sanksi. Pemberian penguatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan keaktifan belajar dan mencegah berulangnya kesalahan dari siswa.
g. Jenis kegiatan Pembelajaran menarik atau menyenangkan dan menantang
Agar siswa dapat tetap aktif dalam mengikuti kegiatan atau melaksanakan tugas pemebelajaran perlu dipilih jenis kegiatan atau tugas yang sifatnya menarik atau menyenangkan bagi siswa di samping juga bersifat menantang. Pelaksanaan kegiatan hendaknya bervariasi, tidak selalu harus di dalam kelas, diberikan tugas yang dikerjakan di luar kelas seperti di perpustakaan, dan lain-lain. Penerapan model “belajar sambil bekerja” (learning by doing) sangat dianjurkan, di jenjang sekolah dasar antara lain dilakukan belajar sambil bernyanyi atau belajar sambil bermain. Untuk lebih mengaktifkan siswa secara merata dapat diterapkan pemberian tugas pembelajaran secara individu atau kelompok belajar (group learning) yang didukung adanya fasilitas/sumber belajar yang cukup. Sekiranya tersedia dianjurkan penggunaan media pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih efektif.
h. Penilaian hasil belajar harus obyektif.
Penilaian hasil belajar yang tidak serius akan sangat mengecewakan siswa, dan hal itu akan memperlemah semangat belajar. Karena itu, agar kegiatan penilaian ini dapat membangun semangat belajar para siswa maka hendaknya dilakukan serius, sesuai dengan ketentuannya, jangan sampai terjadi manipulasi, sehingga hasilnya dapat obyektif.
Dari berbagai sumber.
Sekarang sudah tahu kan, mari kita bersama-sama untuk menerapkan cara yang telah aku paparkan, seandainya kita sebagai guru, jika tidak ya paling tidak kita punya anak atau cucu.
19.52
Diposting oleh
miftachulmaayis
JANGAN MELAKNAT ATAU MENCELA
Kata laknat memiliki dua makna dalam bahasa Arab :
Pertama : Bermakna mencela/mencerca. Kedua : Bermakna pengusiran dan penjauhan. Kata laknat ini mungkin terlalu sering kita dengar dari orang-orang di lingkungan kita dan sepertinya saling melaknat merupakan perkara yang biasa bagi semua orang. Padahal melaknat seorang Mukmin termasuk dosa besar.
Tsabit bin Adl Dlahhak radhiallahu 'anhu berkata : “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : ‘Siapa yang melaknat seorang Mukmin maka ia seperti membunuhnya.’ ” (HR. Bukhari dalam Shahihnya 10/464) Ucapan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : ((“Fahuwa Kaqatlihi”/Maka ia seperti membunuhnya)) dijelaskan oleh Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari : “Karena jika ia melaknat seseorang maka seakan-akan ia mendoakan kejelekan bagi orang tersebut dengan kebinasaan.” Tidak hanya wanita yang begitu mudah melaknat orang yang ia benci bahkan orang yang sedang berpekara dengannya, sama saja apakah itu anaknya, suaminya, hewan atau selainnya.
Sungguh Sangat tidak pantas bila ada seseorang yang mengaku dirinya beriman namun lisannya selalu dan selalu mudah untuk melaknat.
Sebenarnya perangai jelek ini bukanlah milik seorang Mukmin, sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Bukanlah seorang Mukmin itu seorang yang suka mencela, bukan pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya.” (HR. Bukhari dalam Kitabnya Al Adabul Mufrad halaman 116 dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu. Hadits ini disebutkan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i hafidhahullah dalam Kitabnya Ash Shahih Al Musnad 2/24) Dan melaknat itu bukan pula sifatnya orang-orang yang jujur (shiddiq), karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Tidak pantas bagi seorang shiddiq untuk menjadi seorang yang suka melaknat.” (HR. Muslim no. 2597) Di hari kiamat besok , orang yang suka melaknat tidak akan dimasukkan dalam barisan para saksi, yang mempersaksikan bahwa Rasul mereka telah menyampaikan risalah, dan juga ia tidak dapat memberi syafaat di sisi Allah guna memintakan ampunan bagi seorang hamba.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Orang yang suka melaknat itu bukanlah orang yang dapat memberi syafaat dan tidak pula menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2598 dari Abi Darda radhiallahu 'anhu) Sifat yang buruk ini sangat besar bahayanya bagi pelakunya sendiri. Bila ia melaknat seseorang, sementara orang yang dilaknat itu tidak pantas untuk dilaknat maka laknat itu kembali kepada orang yang mengucapkan.
Kita telah mengetahui buruknya sifat ini dan ancaman serta bahayanya yang bakal diterima oleh pengucapnya, maka hendaklah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala. Janganlah kita membiasakan lisan kita untuk melaknat karena kebencian dan ketidaksenangan pada seseorang. Kita bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan menjaga dan membersihkan lisan kita dari ucapan yang tidak pantas dan kita basahi selalu dengan kalimat thayyibah.
Pertama : Bermakna mencela/mencerca. Kedua : Bermakna pengusiran dan penjauhan. Kata laknat ini mungkin terlalu sering kita dengar dari orang-orang di lingkungan kita dan sepertinya saling melaknat merupakan perkara yang biasa bagi semua orang. Padahal melaknat seorang Mukmin termasuk dosa besar.
Tsabit bin Adl Dlahhak radhiallahu 'anhu berkata : “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : ‘Siapa yang melaknat seorang Mukmin maka ia seperti membunuhnya.’ ” (HR. Bukhari dalam Shahihnya 10/464) Ucapan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : ((“Fahuwa Kaqatlihi”/Maka ia seperti membunuhnya)) dijelaskan oleh Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari : “Karena jika ia melaknat seseorang maka seakan-akan ia mendoakan kejelekan bagi orang tersebut dengan kebinasaan.” Tidak hanya wanita yang begitu mudah melaknat orang yang ia benci bahkan orang yang sedang berpekara dengannya, sama saja apakah itu anaknya, suaminya, hewan atau selainnya.
Sungguh Sangat tidak pantas bila ada seseorang yang mengaku dirinya beriman namun lisannya selalu dan selalu mudah untuk melaknat.
Sebenarnya perangai jelek ini bukanlah milik seorang Mukmin, sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Bukanlah seorang Mukmin itu seorang yang suka mencela, bukan pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya.” (HR. Bukhari dalam Kitabnya Al Adabul Mufrad halaman 116 dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu. Hadits ini disebutkan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i hafidhahullah dalam Kitabnya Ash Shahih Al Musnad 2/24) Dan melaknat itu bukan pula sifatnya orang-orang yang jujur (shiddiq), karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Tidak pantas bagi seorang shiddiq untuk menjadi seorang yang suka melaknat.” (HR. Muslim no. 2597) Di hari kiamat besok , orang yang suka melaknat tidak akan dimasukkan dalam barisan para saksi, yang mempersaksikan bahwa Rasul mereka telah menyampaikan risalah, dan juga ia tidak dapat memberi syafaat di sisi Allah guna memintakan ampunan bagi seorang hamba.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Orang yang suka melaknat itu bukanlah orang yang dapat memberi syafaat dan tidak pula menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2598 dari Abi Darda radhiallahu 'anhu) Sifat yang buruk ini sangat besar bahayanya bagi pelakunya sendiri. Bila ia melaknat seseorang, sementara orang yang dilaknat itu tidak pantas untuk dilaknat maka laknat itu kembali kepada orang yang mengucapkan.
Kita telah mengetahui buruknya sifat ini dan ancaman serta bahayanya yang bakal diterima oleh pengucapnya, maka hendaklah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala. Janganlah kita membiasakan lisan kita untuk melaknat karena kebencian dan ketidaksenangan pada seseorang. Kita bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan menjaga dan membersihkan lisan kita dari ucapan yang tidak pantas dan kita basahi selalu dengan kalimat thayyibah.
19.35
Diposting oleh
miftachulmaayis
SURAT SANG GURU UNTUK MURIDNYA
UNTUKMU WAHAI MURIDKU,,..
Dikeheningan malam, aku duduk termangu di teras depan rumahku sambil menghisap sebatang rokok 292 yang hampir tinggal putungnya, kutulis sebuah surat untuk muridku yang selalu terngiang dalam pikiranku.
Muridku,, yang aku sayangi,.
Mungkin selama ini belum kau sadari, bahwa aku adalah gurumu yang selalu mencintaimu, menyayangimu, mengasihimu, memperhatikanmu, dan selalu mengistimewakanmu. Tapi mengapa engkau tidak menyadarinya ? mengapa terkadang sikapmu membuat gurumu susah, resah, dan gelisah ? mengapa terkadang sikapmu acuh tak acuh ? dan mengapa terkadang sikapmu sungguh menjengkelkan?
Muridku yang aku cintai,,,
Pernahkah terlintas sedikit saja dalam hatimu untuk membuat gurumu bahagia ? Pernahkah terlintas sedikit saja dalam hatimu untuk membuat gurumu senang ?. Padahal, jika kau tahu apa yang ada dalam hatiku, apa yang ada dalam pikiranku dan juga sanubariku, kau akan gemetar, menggigil, kaku, dan bersimpuh dihadapanku. Betapa besarnya cintaku padamu.
Muridku,,, yang aku kasihi,,.
Kau adalah satu-satunya harapanku, untuk meneruskan cita-citaku. Kau adalah satu-satunya harapanku, untuk meneruskan Perjuanganku. Bukan dia,, dan bukan pula mereka. Do’aku selalu menyertai dalam setiap langkahmu. Semoga di bukakan pintu hatimu untukku, gurumu yang mencintaimu.
Dari Gurumu,
yang selalu meridukanmu
Dikeheningan malam, aku duduk termangu di teras depan rumahku sambil menghisap sebatang rokok 292 yang hampir tinggal putungnya, kutulis sebuah surat untuk muridku yang selalu terngiang dalam pikiranku.
Muridku,, yang aku sayangi,.
Mungkin selama ini belum kau sadari, bahwa aku adalah gurumu yang selalu mencintaimu, menyayangimu, mengasihimu, memperhatikanmu, dan selalu mengistimewakanmu. Tapi mengapa engkau tidak menyadarinya ? mengapa terkadang sikapmu membuat gurumu susah, resah, dan gelisah ? mengapa terkadang sikapmu acuh tak acuh ? dan mengapa terkadang sikapmu sungguh menjengkelkan?
Muridku yang aku cintai,,,
Pernahkah terlintas sedikit saja dalam hatimu untuk membuat gurumu bahagia ? Pernahkah terlintas sedikit saja dalam hatimu untuk membuat gurumu senang ?. Padahal, jika kau tahu apa yang ada dalam hatiku, apa yang ada dalam pikiranku dan juga sanubariku, kau akan gemetar, menggigil, kaku, dan bersimpuh dihadapanku. Betapa besarnya cintaku padamu.
Muridku,,, yang aku kasihi,,.
Kau adalah satu-satunya harapanku, untuk meneruskan cita-citaku. Kau adalah satu-satunya harapanku, untuk meneruskan Perjuanganku. Bukan dia,, dan bukan pula mereka. Do’aku selalu menyertai dalam setiap langkahmu. Semoga di bukakan pintu hatimu untukku, gurumu yang mencintaimu.
Dari Gurumu,
yang selalu meridukanmu
Langganan:
Postingan (Atom)